Current capital : Kapital Saat Ini.
Dalam era modern, konsep kapital telah berkembang jauh dari sekadar kepemilikan fisik atau finansial semata. Perkembangan teknologi informasi dan revolusi digital telah meningkatkan nilai pengetahuan dan keterampilan spesifik dalam pasar tenaga kerja. Bahkan, mampu menggiring manusia untuk lebih dalam memahami tantangan dan peluang dalam dunia kerja global saat ini. Kini, pengetahuan, kekuasaan, dan kekayaan bukan hanya sebatas simbol, tetapi juga alat untuk menentukan pengaruh dan arah peradaban manusia kedepan.
Pertama, pengetahuan dan pendidikan adalah kekuatan intelektual yang memberdayakan individu dan masyarakat secara kolektif. Investasi dalam pendidikan, pengetahuan, riset, dan teknologi merupakan bagian fundamental untuk menghasilkan kapital manusia yang vital bagi kemajuan sosial dan ekonomi. Pendidikan tidak hanya merupakan investasi dalam masa depan individu, tetapi juga fondasi untuk perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan memprioritaskan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan relevan dengan zaman, masyarakat dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkontribusi secara positif terhadap peradaban manusia.
Kedua, kekuasaan sering kali dianggap sebagai kapital politik dan sosial yang memungkinkan individu atau kelompok memengaruhi keputusan dan perubahan dalam masyarakat. Pemegang kekuasaan sering kali dapat mengontrol sumber daya dan institusi yang penting, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi dominan mereka dalam struktur kekuasaan global. Contohnya adalah negara-negara besar yang memiliki pengaruh geopolitik yang signifikan, seperti amerika serikat dan china, yang menggunakan kekuasaan mereka untuk membentuk kebijakan internasional dan mengatur aliran kapital global.
Ketiga, kekayaan, khususnya dalam bentuk finansial, yang tetap menjadi bentuk kapital yang paling dikenal secara luas. Individu-individu kaya dan perusahaan-perusahaan besar menggunakan kekayaan mereka untuk mengendalikan pasar, memperluas pengaruh mereka, dan menghasilkan keuntungan ekonomi yang besar fenomena ini diperkuat oleh globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, di mana kelompok-kelompok kaya dapat memanfaatkan kekuatan finansial mereka untuk mengendalikan aset dan sumber daya yang krusial bagi ekonomi global.
Bagaimana pengetahuan, kekuasaan, dan kekayaan menentukan pengaruh dan arah peradaban manusia ? Seperti apa hubungannya ?
Mungkin ini menjadi sesuatu hal yang menarik untuk dibahas, apalagi hal ini erat sekali kaitannya dengan kehidupan kita sehari – hari. Terdapat berbagai perspektif yang memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana ketiga entitas ini saling berhubungan dalam dinamika sosial dan politik. Pengetahuan membentuk kita tentang bagaimana cara pandang kita terhadap dunia. Kita tidak mudah digiring terhadap opini yang sering kali merugikan banyak orang. Bahkan, pengetahuan mampu menghegemoni populasi manusia dalam jumlah yang banyak. Contoh kecilnya saja adalah kedalaman ilmu seorang kiyai atau pengasuh dipondok pesantren yang seringkali menjadi panutan bagi santri - santrinya, dan clash of champions ruang guru yang sontak menjadi sorotan public. Dari sini kita belajar bahwa kecerdasan yang tinggi, memiliki pengaruh yang kuat. Tentunya hal ini bisa didapatkan hanya dengan belajar dengan giat dan rajin membaca buku.
Saya melihat bahwa pengetahuan sering kali digunakan sebagai instrumen untuk memperkuat kekuasaan yang ada. Misalnya, pengetahuan eropa tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan administrasi dipergunakan untuk melegitimasi dominasi belanda atas wilayah-wilayah jajahannya. Dalam konteks ini pengetahuan seseorang digunakan untuk membodohi orang lain. Kadang-kadang pengetahuan juga digunakan untuk meruntuhkan struktur kekuasaan yang tidak adil. Pengetahuan dapat berfungsi sebagai alat untuk mengkritisi atau menantang kekuasaan yang ada.Gerakan sosial seperti gerakan mahasiswa, gerakan hak asasi manusia atau gerakan feminis sering kali menggunakan pengetahuan ilmiah dan filosofis untuk menantang otoritas yang ada dan memperjuangkan keadilan. Misalnya, dalam gerakan feminis, gagasan tentang gender dan seksualitas yang baru mengubah cara pandang terhadap kekuasaan gender yang patriarkal. Gerakan - gerakan seperti ini hanya bisa dilakukan oleh para pemikir yang memiliki kajian ilmu yang cukup dalam dan mampu diimplementasikan dalam dunia nyata.
Kematangan dalam pendidikan dan pengetahuan, seringkali dikaitkan dengan tingkat penghasilan. Pengetahuan teknis dan keterampilan yang spesifik sering kali menjadi aset penting dalam memperoleh penghasilan yang tinggi. Misalnya, tingkat pendidikan yang tinggi atau keahlian dalam teknologi informasi dapat meningkatkan kesempatan individu untuk memasuki pasar kerja yang kompetitif dan mendapatkan kompensasi finansial yang lebih baik. Teori human capital, seperti yang dikembangkan oleh Gary Becker, menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan dan pelatihan sebagai cara untuk meningkatkan kapabilitas individu dan, akibatnya, meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini menunjukkan bahwasanya ilmu pengetahuan seharusnya berbanding lurus dengan pendapatan seseorang.
Dalam aspek politik, kekuasaan juga memainkan peran penting dalam mengatur dan memanipulasi aliran pengetahuan. Negara-negara atau kekuatan politik yang mengontrol atau mengatur pendidikan dan media sering kali dapat mempengaruhi narasi dan persepsi masyarakat terhadap isu-isu tertentu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kebijakan publik atau dukungan terhadap kepemimpinan politik tertentu. Media massa memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi proses politik. Pengendalian atau pengarahan informasi melalui media sosial dan platform online sering kali digunakan oleh pemerintah atau kekuatan politik tertentu untuk memperkuat legitimasi mereka atau mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu-isu krusial. Bahkan, kadangkala isu isu dimainkan untuk menutupi keburukan dari pemerintahan. Tidak heran, apabila pengetahuan dijadikan alat untuk agitasi dan propaganda demi terealisasinya agenda politik.
Tidak hanya itu, kekuasaan sering kali menjadi faktor penting dalam akumulasi kekayaan. Elite politik atau kelompok kepentingan ekonomi yang memiliki kekuasaan politik sering kali dapat memanfaatkan posisi mereka untuk mempengaruhi kebijakan publik yang menguntungkan mereka secara ekonomi. Contoh termasuk perusahaan besar yang mempengaruhi undang-undang pajak atau regulasi industri untuk kepentingan mereka sendiri. Pemilik atau pengelola yang memiliki kontrol atas sumber daya ekonomi yang penting, seperti tanah, industri, atau aset finansial besar, sering kali memiliki kekuasaan untuk memanipulasi pasar atau mempengaruhi harga. Misalnya, pemilik perusahaan pertambangan yang memiliki akses terhadap cadangan mineral yang berharga dapat menghasilkan kekayaan yang besar melalui eksploitasi sumber daya ini. Yang lebih parah lagi, kekuasaan dijadikan ladang untuk korupsi yang merugikan banyak pihak. Mereka menjarah hak – hak masyarakat kelas bawah untuk kepentingan diri sendiri.
Dalam konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas, ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan sering kali menghasilkan ketidaksetaraan dalam kekuasaan. Orang kaya sering kali mendapatkan strata/status sosial yang lebih tinggi dari pada orang yang miskin. Kelompok atau kelas sosial yang memiliki akses terhadap kekayaan yang besar cenderung memiliki lebih banyak pengaruh dalam menentukan agenda politik dan kebijakan publik, mempengaruhi norma-norma sosial, dan menentukan prioritas pembangunan ekonomi. Yang lebih miris lagi, hukum dapat dibeli dengan uang. Apalagi musim pemilu dan pilkada, kekayaan kadangkala dijadikan sebagai alat untuk meraup suara yang banyak. Tidak heran jika masyarakat beranggapan bahwa kekayaan dapat menghantarkan calon untuk berkuasa.
Dalam konteks ilmu pengetahuan, kekayaan sering kali memungkinkan individu atau keluarga untuk mengakses pendidikan yang lebih baik. Pendidikan yang berkualitas tinggi dapat memberikan dasar yang kuat untuk memperluas pengetahuan seseorang dalam berbagai disiplin ilmu. Individu yang memiliki kekayaan mungkin dapat memilih untuk bersekolah di institusi yang lebih baik, memilih rumah sakit dengan kualitas yang lebih baik, membayar tutor atau kursus tambahan, atau memperoleh akses ke sumber daya pendidikan yang lebih canggih. Kekayaan juga dapat mempengaruhi akses terhadap sumber daya dan infrastruktur yang mendukung pendidikan dan pengembangan pengetahuan. Contohnya, keluarga yang mampu membeli buku-buku, komputer, atau akses internet mungkin memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan mereka dibandingkan dengan mereka yang tidak mampu. Kekayaan dapat memberikan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang-bidang tertentu. Misalnya, orang yang lebih kaya mungkin dapat memperoleh pengalaman kerja atau pelatihan tambahan yang diperlukan untuk memperluas bidang keahlian mereka, seperti melalui program magang atau pelatihan profesional yang mahal. Dalam hal ini, kekayaan dapat menentukan nasib masa depan.
Tidak ada investasi terbesar dalam hidup kecuali ilmu pengetahuan. Jika punya ilmu, amalkanlah. Jika punya kekuasaan, bijaksanalah. Jika punya kekayaan, berbagilah !
*) Penulis merupakan Kabid PPPA Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan Komisariat Istiqlal Universitas Islam Madura (UIM) Periode 2023-2024
___________
Penulis : Muhammad Hasbullah
Editor : Tim Media
___________
*Setiap tulisan yang diposting di hmiuim05.blogspot.com sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis.