Independensi Mulai Sirna

Istiqlal Blog - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi perkaderan yang mempunyai dua notaben yaitu keumatan dan kebangsaan. Dua notaben yang menjadi landasan berdirinya organisasi HMI ini, selayaknya menjadi fikiran dan renungan seluruh kader HMI itu sendiri. 

Berdasarkan sejarah berdirinya HMI dengan berbagai aspek yang melatarbelakangi, justru harus menjadi gambaran keras akan arah perjuangan perkaderan, sesuai dengan anggaran dasar Himpunan Mahasiswa Islam. Dalam sebuah organisasi, Apalagi organisasi HMI perkaderan adalah ujung tombak dalam organisasi itu. Yaitu dengan adanya pembaharuan dan perubahan akan berjalannya organisasi. 

Himpunan Mahasiswa Islam dikenal dengan adanya pemikiran yang kritis, dinamis, dan solutif. Namun, pada kenyataanya sekarang kader HMI itu sendiri sudah mulai hilang akan pemikiran yang kritis, dinamis, dan solutif itu sendiri. Dalam organisasi HMI di bahas secara detail tentang independensi, kata independensi adalah sebuah kata yang harus dan selalu di miliki oleh organisasi HMI itu dan atau oleh kader Himpunan Mahasiswa Islam itu sendiri. 

Kader Himpunan Mahasiswa Islam adalah ujung tombak untuk selalu memperjuangkan hakikat perkaderan yang ada pada organisasi itu. Dengan apa.? Dengan selalu mengedapankan akan kepentingan organisasi/kelompok dari pada kepentingan individu/perseorangan. Kader HMI pada era milenial ini justru banyak yang lupa akan arti dari independensi itu. Pada hakikatnya independensi sudah mulai tidak ada dalam jiwa kader HMI. 

Keruntuhan akan arti independensi pada masa sekarang, sudah mengakar pada setiap individu kader Himpunan Mahasiswa Islam itu. Pada kenyataannya kader HMI hanya mengenal akan independensi organisatorisnya saja dan tidak memahami akan arti independensi etisnya. 

Independensi organisatoris memang sejak lahir sudah dimiliki oleh organisasi Himpunan Mahasiswa Islam. Namun, sekarang sudah mulai terkikis dan sudah mulai buram. Terkikisnya disebabkan tidak lain hanya dengan adanya kepentingan pribadi yang selalu di bawa kedalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam itu sendiri. 

Independensi etis pada dasarnya harus di miliki dan selalu tertanam dalam jiwa kader Himpunan Mahasiswa Islam. Namun, di era milenial ini kader Himpunan Mahasiswa Islam sudah tidak tahu akan arti independensi etis sendiri. Dengan apa.? Yaitu dengan adanya interpensi dari berbagai kalangan. 

Terkikisnya akan arti independensi organisatoris dan independensi etis pada tubuh organisasi dan tubuh kader Himpunan Mahasiswa Islam itu sendiri, tidak lain karena penyalah gunaan arah kebijakan dan arah perkaderan yang ada pada organisasi Himpunan Mahasiswa Islam. 

Bagaimana cara agar mampu mengembalikan akan arti dan makna independensi organisatoris dan independensi etis itu.? Itu adalah pertanyaan besar pada setiap kader Himpunan Mahasiswa Islam. Yang harus di fikirkan dan harus menjadi bahan kajian pada setiap pertemuan yang di adakan oleh kader Himpunan Mahasiswa Islam. Entah itu ranahnya lembaga, komisariat, cabang, badko, dan pengurus besar.

Garis besar akan pertanyaan diatas adalah kita selaku kader Himpunan Mahasiswa Islam harus mampu memahami akan aturan-aturan yang ada di organisasi itu, baik anggaran dasar, anggaran rumah tangga, pedoman perkaderan, dan aturan lainnya.

By: Imam Hafas (Kabid PTKP HmI Komisariat Istiqlal UIM) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama