Catatan Pinggir Perkaderan HMI Oleh: Kanda MHR. Sikka Songge

Catatan perkaderan yg menarik, ditulis oleh instruktur NDP HMI Nasional, kanda HARUN SIKKA SONGGE

Istiqlal Blog- Melintasi udara merengkuh kota kota peradaban memenuhi panggilan tugas perkaderan HMI. Penerbangan di waktu siang  atau malam, pagi atau petang, dalam cuaca baik atau buruk, semuanya dilakukan dlm kesadaran optimal, merdeka dan bertsnggung jawab karena niat tulus untuk ibadah karena Allah semata. 

Alhamdulillah semua itu saya terima sebagai satu kehormatan bagi saya, sebagai wujud dari pengabdian saya pada ummat dan bangsa. Menjelang tutup tahun 2017 saya masih bisa memenuhi undangan adik adik Pengurus HMI Cabang di beberapa Cabang untuk mengisi materi NDP (Nilai Dasar Perjuangan) di forum.pelatihan baik di level Intermediate Training, Advantce Training dan SC, LKK Kohati. 

Terhitung sejak 18 November saya tinggalkan Jakarta berangkat menuju Cabang Bangko Jambi, Cabang Malang, Cabang Serang, Badko Sumut, Cabang Samarinda, Cabang Bulukumba Sulse, Cabang Ponorogo, Badko Jabadetabek, Cabang Jakarta Pusat Utara, Cabang Labuhanbatu Raya, Cabang Salatiga, Cabang Limboto Gorontalo sekaligus berakhir tahun di Cabang Limboto bersamaan dg penutupan rangkaian kegiatan LK 2 Tingkat Nasional. Dan pada tgl 1 januari 2018 kembali ke Jakarta.

Perjalanan perkaderan di beberapa Cabang HMI ini, saya bisa melihat lebih dekat dg kondisi objectif di masing cabang. Kegiatan Perkaderan mengalami frekwensi yang meningkat serta semangat melakukan komparasi perkaderan cukup tinggi. Dilihat dari jumlah peserta LK 2 rata rata 50 peserta yang datang dari berbagai Cabang. Misalnya di Limboto diikuti oleh 42 peserta dari 13 Cabang di Kawasan Timur Indonesia. 

Peserta yang mengikuti LK diwajibkan menulus jurnal atau tulisan ilmiah serta tes wawancara. Tidak sedikit juga peserta yang derekomendasikan oleh senior atau cabang meski tidak memenuhi standar compatensi. Hal itu tentu ada pertimbangan tersendiri oleh Cabang penyelenggara, akibatnya ada peserta lolos meski tidak bisa yang membaca al Quran seperti yg sering dikeluhkan oleh Dr. Ahmad Naseh dari Monas Institut. 

Yang patut diapresiasi pada peserta LK 2 LK, dan LK3 adalah kesungguhan mereka untuk mengkaderkan diri di jenjang training lanjutan ini dg rela meninggalkan kegiatan perkuliahan dan menempuh jarak yang jauh untuk mengikuti perkaderan di saat semakin ketat dan singkatnya masa perkuliahan. Yang tidak kalah menarik ada peserta advent yang sedang merampungkan program S2 di univertas tertentu. Ada juga yang memilih saat liburan semester seperti yang diadakan di HMI Cabang Surabaya, Tuban, Pasuruan, Bojonegoro dan Cabang Persiapan Tenggerang insya Allah saya sdh dihubungi untuk mengisi di pertengahan Januari sampai februari 2018 nanti. 

Catatan lain yang perlu di simak meningkatnya intensitas LK 2 di berbagai cabang, namun tidak diikuti dg menejemen pengelolaan sesuai dg standarisasi atau pedoman perkaderan, karena belum banyak tenaga Pengelola yang belum mengikuti Senior Cours. Hal ini yang acap kali memicu kekhuatiran menurunnya kualitas perkaderan akibat tidak tersedianya instruktur yang tersertifikasi dan memadai.

Penyelenggaraan Perkaderan sering kali tidak mempertimbangkan aspek tempat dan lingkungan yang tepat training yg bertujuan membentuk karacter kader. Sering kali saya temukan perkaderan dilakukan hanya untuk memehi program sehingga hal hal yang bersifat substasif perkaderan seringkali terabaikan. Hal ini mingkin dipengaruhi oleh pengurus Cabang belum mrngikuti SC atau Senior Coursus.

Moga catatan pinggir ini menjadi perhstian bersama dan segerah ada respon perbaikan. 

MHR. Shikka Songge

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama