Islam Sebagai Pedoman HMI

Istiqlal_Blog. Himpunan Mahasiswa Islam adalah sebuah organisasi yang berdiri pada tahun 1947 yaitu setelah kemerdekaan negara Indonesia, yang mana notabennya adalah keumatan dan kebangsaan. Kedua notaben tersebut menjadi sebuah kegelisahan dan keinginan oleh pendiri organisasi HMI itu sendiri (Bang Lafran Pane). Melihat akan minimalisirnya umat Islam (terutama lingkup Perguruan Tinggi) dan keadaan bangsa pada masa penjajahan itu. Pola pikir yang menjadi faktor Bang Lafran Pane pada saat itu adalah fungsi mahasiswa pada saat itu yaitu terkikisnya nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai kebangsaan.
Himpunan Mahasiswa Islam mempunyai sebuah tujuan yang terkemas dalam 5 insan cita yaitu “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT”. 5 insan cita diatas sangat berkaitan dengan fungsi adanya umat Islam yang ada dimuka bumi ini. Yaitu bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur. KeIslaman yang ada pada tujuan organisasi HMI ini. Menkrucutkan akan sebuah implementasi kehidupan ummat Islam untuk bagaimana bisa menjadi pemimpin (khalifah fil ‘ard) serta untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia. 
Azas Islam adalah tujuan dari pada salah satu 5 insan cita, yang mana tujuan itu harus diiringi dengan 3 kata yang sudah menjadi keharusan, kemampuan dan keinginan (Iman, Ilmu, Amal). Keharusan dalam konteks Iman adalah kader HMI harus mempunyai keimanan yang kuat dengan selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits. Seperti yang sudah tertera dalam Hymne HMI yaitu Turut Qur’an dan Hadits jalan keselamatan. Jalan keselamatan adalah tujuan akhir oleh para umat Islam yang ada didunia ini, terutama bangsa dan rakyat Indonesia.
Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus mempunyai kemampuan dengan adanya Ilmu yang harus dimiliki oleh seluruh kader HMI. Konteks Ilmu dalam organisasi HMI adalah kader harus mumpuni dalam segala bidang. Antara lain bidang ilmu keIslaman, Ilmu pengetahuan dan Ilmu yang lainnya, yang sekiranya memberikan mamfaat untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
Implementasi atau tindakan adalah sebuah keharusan yang menjadi keinginan bagi seluruh kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk mengoptimalkan keimanan dan keilmuan yang dimilikinya. Yaitu dengan cara tindakan positif. Yang selalu memberikan perubahan yang berguna bagi nusa bangsa dan negara. Dalam pedoman perkaderan tentang landasan teologis, lebih jelasnya dikenal dengan penjelasan akan kekokohan keIslaman yang ada pada dinamika dan problematika keyakinan serta kemampuan dalam mengimplementasikan akan keislaman itu sendiri.
Didalam pedoman perkaderan yang ada pada Gued Book, yang menjelaskan tentang landasan teologis. Dimana landasan teologis tersebut menuntun agar kader HMI mampu menjadi khalifah fil ard. Yaitu manusia adalah pemimpin didunia. Konteks khalifah fil ard disini memberikan penafsiran agar ummat Islam yang (kader HMI) yang ada di Indonesia ini mampu menjadi motor penggerak perubahan akan dirinya sendirinya, agamanya  (Islam), bangsa dan negaranya. Dalam memberi perubahan justru diharuskan dengan sebuah inovasi baru, internalisasi dan eksternalisasi yang terarah pada pedoman dan tujuan dari pada organisasi HMI itu sendiri.
Oleh: Imam Hafas (Kabid. PTKP HMI Komisariat Istiqlal UIM

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama