Rukun Islam sebagai konsep Organisasi

Sekedar ingin bercerita tentang sebuah pernyataan seseorang disebuah orasi kepemimpinan diwaktu pelantikan (.....) yang pada saat itu berbarengan dengan hari santri nasional yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu pada tanggal 22 Oktober.

Sebelum saya masuk pada pembahasan kali ini. Saya akan menjabarkan terlebih dahulu tentang apa yang menjadi orasi pada waktu itu, yaitu dalam sebuah organisasi membutuhkan yang namanya aktualisasi diri disetiap individual seseorang itu. Mendengar apa yang disampaikan oleh beberapa orang bahwa organisasi sesungguhnya hanyalah menjadi penupang untuk bagaimana pemuda atau mahasiswa bisa menjadi pribadi yang berpengetahuan dan berpengalaman dalam segi apapun.

Pada saat penyampaian tentang orasi kepemimpinan itu. Seseorang itu menjelaskan bahwa konsep organisasi itu tidak jauh beda dengan konsep rukun Islam. Yaitu konsep syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. Dimana konsep yang dipaparkan sangat berkaitan dan saling menupang akan perjalanan kehidupan seseorang dalam organisasi. Maka dari itu, berproseslah selama diri anda masih mempunyai waktu.

Pertama, konsep syahadat yaitu sebagai langkah awal para pemuda atau mahasiswa itu harus mengucapkan ikrar untuk selalu mengemban amanah dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi itu sendiri. Dengan ada ikrar itu seseorang akan menitik-tekankan dirinya untuk selalu menjalani sesuai dengan visi dan misi organisasi itu.

Kedua, konsep sholat yang diibaratkan pada sebuah organisasi ini. Melambangkan bahwa disetiap diri pemuda atau mahasiswa itu mampu menggerakkan seluruh hati dan tenaga terhadap organisasi itu sendiri agar apa yang menjadi tujuan organisasi itu bisa terealisasi sesuai dengan apa yang menjadi langkah awal organisasi itu.

Ketiga, Konsep zakat yang tertera disini adalah pemuda atau mahasiswa harus rela berkorban dalam segi apapun. Entah itu fikiran, tenaga dan finansial. Karena sesungguhnya konteks rela berkorban itu adalah rasa kepemilikan terhadap sebuah organisasi yang sudah menjadi embanan sejak rukum islam pertama diucapkan.

Keempat, konsep puasa. Dalam konsep ini lebih menunjukkan akan sejauh mana seorang kader organisasi itu untuk menahan segala aspek yang ada didunia organisasi. Terutama dalam aspek keilmuan, pengetahuan dan intelektualitas seseorang kader itu sendiri.

Kelima adalah konsep haji. Konsep yang kelima ini menekankan bagaimana seorang pengurus, kader dan anngota harus rela berkorban untuk kemajuan organisasi it sendiri. Dalam konteks berkorban disini meliputi antara lain yaitu waktu, tenaga, fikiran dan finansial. Karena pada sejatinya pengorbanan dalam sebuah proses itu penting untuk bisa mengetahui seberapa besar diri seseorang itu bertanggung jawab dan mengemban amanah yang sudah dipikulnya.

Dari sekian banyaknya konsep diatas, saya (Imam Hafas) selaku penulis dapat menyimpulkan bahwasanya dalam dunia organisasi yang namanya pengurus dan anggota harus mampu menjadi perubah bagi dirinya sendiri dan bagi orang yang ada disekitarnya. Dengan adanya niat dan keinginan untuk selalu berproses. Karena pada sejatinya seperti apa yang selalu dikatakan oleh seseorang yaitu tidak ada proses yang akan menghianati hasil, dalam artian proses seseorang selama berada didunia organisasi akan nampak hasilnya ketika proses itu dilakukan dengan sungguh-sungguh.

(Berproseslah semaksimal mungkin, selama diri anda masih mempunyai waktu dan berada dilingkungan kampus. Dimanapun diri anda berada, anda akan selalu berhadapan dengan yang namanya tanggung jawab)

Oleh : Imam Hafas


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama