Rekontruksi Paradigma Mayoritas Mahasiswa



IstiqlalBlog- Paradigma adalah pola pikir atau kerangka berpikir yang sudah tertanam dalam diri seseorang yang relatif lama (Mindset). Contoh kecil: Orang yang bekerja kantoran dengan gaji pas-pasan, yang ada dalam benak kebanyakan orang “dia hebat, kaya dan sukses”, sedangkan petani yang mempunyai banyak hewan ternak dan kebun yang luasnya puluhan hektar, yang ada di benak mereka “dia miskin, pekerjaannya ketinggalan jaman dan tidak bergengsi”.
 
Coba kita perhatikan sejenak, kehidupan di dunia kampus sekarang, kalau kita tarik ke masa lalu dan kita bandingkan, maka kita akan dapatkan beberapa pergeseran, yang secara signifikan berubah haluan dari beberapa hal-hal yang bernilai positif ke hal hal yang berbau negatif, belum lagi mahasiswa yang beranggapan bahwa kampus yang terkenal dan besar dengan bangunannya yang mentereng, itu sangat menentukan kesuksesan mereka, padahal kenyataannya tidak demikian, banyak mahasiswa bergelar sarjana bahkan magister yang  lulusan dari kampus hebat, masih belum mempunyai karir yang menentukan, bahkan impiannya masih mengawang awang di alam yang lain, dan tidak sedikit pula mahasiswa yang lulusan dari kampus kecil justru kesuksesannya jauh lebih besar di bandingkan mahasiswa yang lulus dari kampus-kampus ternama. Di Indonesia, banyak orang yang berpendidikan rendah menjadi orang yang sangat sukses, kalau orang Yang tidak kuliahpun sukses, bagaimana dengan kita?. 

Tahukah kita sosok laki2 berdarah tionghoa, yang mengaku bergelar SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat), tapi sekarang dia sudah menjadi motivator hebat, sebut saja Andrie Wongso” dialah seorang Founder of Action & Wisdom Motivation Training. Yang tidak lulus SD saja bisa sukses, kita yang di beri kesempatan mengenyam bangku kuliah, masak kalah dengan yang tidak lulus SD?. Jika kita memandang kesuksesan itu dari sisi pekerjaan maka mahasiswa yang pintar akan menjadi karyawan, manajer, atau super visor di perusahaan besar dan yang memiliki perusahaan tersebut adalah orang yang biasa saja secara akademik, akan tetapi mental dan karakter keberanianlah yang menjadikan mereka pengusaha sukses, berani memulai, berani mengambil risiko  dan gigih adalah perpaduan yang sempurna yang hanya dimiliki oleh orang yang sukses sejati, pernahkah kita mendengar kisahnya Alm. bob sadino, pengusaha sukses yang memulai semuanya dari nol, kata-kata motivasinya selalu di dominasi oleh perbandingan antara orang bodoh dengan orang pintar, dan anehnya orang bodohlah yang lebih unggul, ini bukti nyata kenapa Robert Kiyosaki menulis buku dengan judul “Why ‘A’ Student Work for ‘C’ Student, and ‘B’ Student Work for the Goverment” (kenapa siswa dengan nilai ‘A’ bekerja untuk siswa ‘C’ dan siswa ‘B’ bekerja untuk pemerintah). Itu masih contoh kecil dari kesuksesan dibidang pekerjaan, belum lagi orang-orang yang mengartikan kesuksesan itu identik dengan harta, punya jabatan tinggi atau punya karir yang bagus, terkenal dll. Dan menurut saya pribadi sukses itu ketika kita berhasil mencapai apa yang kita inginkan dan bermanfat bagi orang lain khususnya bagi kita sendiri. Memang arti kesuksesan itu relatif, yang pasti Orang kaya belum tentu sukses, dan orang sukses pasti kaya” ~Chandra Putra Negara~.

Data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan, pengangguran mahasiswa terdidik di indonesia lebih dari 400.000 orang, salah satu penyebabnya adalah rendahnya softskill yang di milikinya, tentu ini di dominasi oleh mahasiswa yang mungkin hanya kuliah pulang-kuliah pulang. Kenapa bisa seperti ini? setelah kita teliti dan kita temukan benang merahnya, maka akan di dapatkan kesimpulan yang sangat sederhana, yaitu “paradigma yang sudah salah arah”, ya, karena pada esensinya kita sudah ketahui bersama, bahwa tingkat kesuksesan seseorang tidak dapat di lihat dari seberapa besar kampus yang di selaminya, akan tetapi kesuksesan itu dapat di nilai dalam diri seseorang yang memang benar-benar menginginkannya. Karena pada dasarnya siapapun kita, dan dari manapun kita berasal, bahkan anak konglomerat sekalipun, kalau tidak ada keinginan yang kuat dan usaha yang kurang maksimal, maka jangan harap kesuksesan akan menghampiri kita.

Dalam bukunya “Dato’ Dr. Andrew Ho ”(Salah seorang motivator terbaik Asia) yang berjudul Highway to Succes, mengungkapkan ada 8 aspek kehidupan/kesuksesan yaitu: Pertama finansial, memang uang bukan segalanya, tapi dengan uang kita dapat melakukan banyak hal, dapat bersedekah lebih banyak, dan tentunya dapat berinvestasi untuk masa depan yang lebih cerah.  Kedua kesehatan, dengan badan yang sehat kita bisa lebih produktif dalam melakukan banyak hal. Ketiga rekreasi, supaya pikiran kita fresh kembali, dari pekerjaan yang rutin dan membosankan maka kita membutuhkannya, sekali-kali pergilah jalan-jalan meskipun ke tempat yang tidak terlalu mahal. Keempat spritual, mendekatkan diri pada sang ilahi akan mendatangkan ketenangan jiwa dan kedamaian hati, Kelima karir, bukankah lebih baik, jika kita memiliki cita-cita dan akhirnya tercapai?, Keenam keluarga, orang yang benar-benar sukses memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarganya, ketujuh pengembangan diri, “Tidak pernah berhenti belajar dan selalu mempelajari tentang kehidupan”, itulah salah satu sifat yang dimiliki orang sukses dan yang terakhir  ialah  hubungan sosial, apa gunanya menjadi orang besar, terkenal dan kaya kalau tidak punya teman.

Lalu apa kunci sukses yang sebenarnya, yang selama ini di pendam oleh orang-orang besar, menurut Deddy Corbuzier” (Mantan pesulap terkenal di indonesia yang berhasil merebut gelar the best mentalis di dunia), jika di tanya apa kunci kesuksesan, maka dia akan bilang tidak tahu, tapi dia mengetahui kunci dari kegagalan yaitu ketika orang itu BERHENTI, ketika kita berhenti, maka kita sudah gagal, lalu apa lawan dari kata berhenti? yaitu GIGIH, ya gigih adalah kunci kesuksesan, semudah itukah dia mengatakan gigih? tidak, karena jika ada seseorang yang tiba-tiba menjadi artis dadakan, itu sudah bisa di katakan sebuah kesuksesan.

Kunci sukses yang sebenarnya adalah “Persistence”, yang menurut bahasanya Deddy Corbuzier tadi adalah ”GIGIH”, Merry Riana (Motivator wanita nomer satu di indonesia bahkan se-asia) mengatakan kunci sukses itu “TEKUN”, dan Chandra Putra Negara (yang memiliki 6 perusahaan besar), dia menyatakan kunci sukses itu “ULET”, pertanyaannya, apa bedanya kunci kesuksesan menurut 3 orang besar diatas, antara gigih, tekun, dan ulet. Apakah kita menemukan perbedaan yang berarti di antara ketiga kata tersebut?.

Biarpun tulisan ini terlihat klise sekali, akan tetapi ini adalah sebuah surat kecil untuk para mahasiswa baik yang kuliah di kampus ternama maupun tidak yang penting sama-sama kuliah di perguruan tinggi, supaya menyadari bahwa tolok ukur kesuksesan seseorang tidak dapat sepenuhnya di nilai dari tempat dan fasilitas yang memadai, akan tetapi sejauh mana kita memanfaatkan hal tersebut, untuk mahasiswa yang kuliah di kampus ternama sudah sepatutnya untuk tidak terlalu bersandar pada kampus tersebut, dan untuk mahasiswa yang kuliah di kampus kecil seharusnya tidak terlalu sering merasa minder, karena kesuksesan bukan terletak di tangan kampus, namun terletak di tangan kita, kita dapat mengukur kesuksesan itu dengan sejauh mana kita memanfaatkan kesempatan (Waktu) selama kita kuliah.

Mindset orang sukses Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap hari adalah proses belajar” ~Yodhia Antariksa~. 

Kawan, Tidak ada impian yang terlalu tinggi untuk di raih, yang ada hanyalah usaha yang kurang maksimal”, karena sesungguhnya Hasil tidak akan pernah  membohongi proses”.

Penulis : Afiqfiand'fransisc 
               Kader HMI Komisariat Istiqlal UIM Semester III Jurusan Teknik Informatika UIM

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama