ORASI PELANTIKAN LPI HMI ISTIQLAL UIM STIDKIS AL-MARDLIYYAH, RAWAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT DAN INDEPENDENSI HMI

MELANTIK : Kanda Nur Laily Ms. (Ketua Umum) HMI Komisariat Istiqlal UIM membacakan ikrar yang diikuti oleh Pengurus Baru LPI HMI Komisariat Istiqlal UIM Kampus STIDKIS Al-Mardliyyah, (19/10).

WARU (Istiqlal Blog) - Kepengurusan di setiap organisasi adalah suatu kewajiban terciptanya regenerasi sebagai bentuk kesuksesan di organisasi tersebut. Pada tanggal 19 Oktober 2019, bertepatan pada hari Sabtu, pagi di Pendopo Kecamatan Waru Pamekasan, Lembaga Pengembangan Intelektual (LPI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan Komisariat Istiqlal UIM Kampus STIDKIS Al-Mardliyyah, melaksanakan Pelantikan dan Rapat Kerja (RAKER) 1 pengurus baru periode 2019-2020. 

Dalam sambutan Ketua Umum terpilih,  usai dilantik,  Kanda Alimuddin (PSBI/7) menyampaikan visi-misinya memperbaiki pengkaderan demi terlahirnya kader yang berwawasan luas berbasis akedemis dan agamis. "Memperbaiki pengkaderan untuk melahirkan kader-kader berwawasan luas yang berbasis akademis dan agamis," papar pria Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (PBSI) di depan puluhan anggota dan undangan. 

Acara Pelantikan dan RAKER 1 dihadiri oleh Korps Alumni HMI (KAHMI)  Istiqlal UIM, Kanda Mahrus Ali sekaligus pemateri,  KAHMI STIDKIS Al-Mardliyyah,  Ketua Umum HMI Komisariat Istiqlal UIM, Kanda Nur Laily Ms. sekaligus melantik, Sekretaris Umum HMI Komisariat Istiqlal UIM, Kanda Syaidi, Wakil Ketua dan Wakil Ketua II Kabid. PPPA, Moh.  Hannan,  dan Moh.  Jamaluddin sekaligus membacakan Surat Keputusan (SK) pelantikan. Dihadiri pula dua semiotom HMI Komisariat Istiqlal UIM; Lembaga Kajian Dan Penelitian (LKP) dan Lembaga Kajian Insan Madani (LKIM) Sumber Bungur, LPI HMI IAI Al-Khairat, IAI NATA Sampang, HMI STISA As-Syalafiyah dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STIDKIS Al-Mardliyyah.  

Pria tersebut berharap menumbuhkan kader yang memiliki wawasan luas, refrensi untuk menghasilkan ide-ide cemerlang, dan bertanggung jawab terhadap peran dan fungsi status mahasiswa yang religius. "Kader (LPI HMI STIDKIS,  red) memiliki pengetahuan luas,  minimal dalam bidang yang ditekuni. Karena dengan berwawasan luas, kita akan memiliki banyak referensi untuk menghasilkan ide-ide cemerlang dan langkah tepat serta bertanggung jawab terhadap peran dan fungsi yang melekat pada status mahasiswa yang religius," terangnya kemudian. 

Pelantikan yang juga dikemas dengan orasi bertema, "Melanjutkan Perjuangan HMI Dalam Membina Kader Menjadi Insan Agamis Dan Akademis". Kanda Mahrus, KAHMI Istiqlal UIM,  menyampaikan dalam orasinya, "Biarlah orang yang menemukan karakter dan identitas kita sebagai HMI," ucapnya.  

HMI merupakan organisasi kader,  bukan massa.  Kekaguman sejak menjadi kader HMI hingga sekarang,  pria yang kerap disapa Kanda Mahrus tak kunjung luntur. Dia mengaku bahwa karakter HMI sangat melekat apalagi soal intelektual dan kekritisannya. "Sejak dulu hingga sekarang, saya tidak pernah berhenti mengagumi HMI. Baik dari karakternya,  intelektual dan kekritisannya, " ujarnya kemudian.  
Dalam ceritanya,  dia pernah ber-audensi kepada pemerintah Kabupaten Sampang setelah lulus dari Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan,  dan ditawarkan 30 juta untuk tidak mendindak lanjuti niat aksi demonstrasinya.  "Saya HMI, dan waktu itu saya memang mahasiswa idealis dan agamis. Maka, saya menolak uang tiga puluh juta tersebut, dan tetap melanjutkan aksi yang masyarakat percayakan kepada saya," paparnya dengan diiringi tepuk tangan dari para undangan. 

"Dan akhirnya, saya diberi pilihan,  celurit (mati, atau dibunuh, red) atau uang tiga puluh juta tersebut. Saya bilang,  lebih baik saya mati dari pada saya kehilangan kepercayaan masyarakat dan independensi HMI." jelasnya, pria alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan tersebut.  (mab/ahp).


Reporter : Mabruroh Az-Zahrah
Editor : Achmad

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama